SESEKALI TIAP SORE CERAH, tukang balon seorang bapa-bapa sering mangkal di depan rumah dengan sepedanya. Balon-balon terlihat meliuk-liuk tertiup angin di tali benang. Nama balon jika seperti itu kondisinya terbang bernama balon gas. Sekalian gasnyapun untuk mengisi balon di bawa. Tidak berapa lama anak-anak mengerubutinya dan membeli. Dalam sekejap persediaan habis, maka bapa tukang balon segera membuat balon gas baru. Sibuk sekali melayani anak-anak dengan permintaan warna balonnya.
Balon di pasangkan ke slang pipa kompan gas lalu kran di buka dan keluarlah suara, "juuusss ...," lalu di cabut dan di talikan ujung balon dan di beri tali dari benang.
Sangat menyenangkan melihat balon-balon beterbangan dan bahkan balon terlepas dari tali di pegang terus terbang ke l;angit.
Suka pikir, andaikan aku bisa terbang seperti balon gas itu ..., bisa dekat awan-awan ..., bisa melihat dunia indah ini ..., aku bisa pergi melihat ke tempat-tempat aku suka? Akh ...
Suka pikir, andaikan aku bisa terbang seperti balon gas itu ..., bisa dekat awan-awan ..., bisa melihat dunia indah ini ..., aku bisa pergi melihat ke tempat-tempat aku suka? Akh ...
Kemana ya? Semakin lama semakin kecil dan menghilang dari pandangan. Anak-anak senang melihat balon gas terbang an mereka membeli lagi.
"Pegang jangan sampai lepas ya!" Begitu pesan bapa tukang balon gas.
Anak-anak menganggukkan kepala mengerti.
Suka tersenyum pikirnya, lebih baik di bawa ke dalam rumah saja. Balonku tidak akan terbang ke langit ..., biarpun terbang paling sampai ke langit-langit rumah.
Keesokan harinya di dapat balon gas itu telah berubah bentuk mengecil walau masih menempel di langit-langit rumah.
Hehehe di kira tidak akan berubah ..., kalau begitu biar di terbangkan saja deh ke langit ..., siapa tahu sampai kepada Allah aku Allahuakbar! Secarik kertas di tuliskannya tulisan. "Terima kasih ya Allah Engkau telah memberi Mama dan Bapa nan pengasih penyayang! Moga banyak anakpun banyak rejeki! Mereka selalu sehat walafiat. Amiiinnn"
Keesokan harinya di dapat balon gas itu telah berubah bentuk mengecil walau masih menempel di langit-langit rumah.
Hehehe di kira tidak akan berubah ..., kalau begitu biar di terbangkan saja deh ke langit ..., siapa tahu sampai kepada Allah aku Allahuakbar! Secarik kertas di tuliskannya tulisan. "Terima kasih ya Allah Engkau telah memberi Mama dan Bapa nan pengasih penyayang! Moga banyak anakpun banyak rejeki! Mereka selalu sehat walafiat. Amiiinnn"
***
· Gabung belajar nulis bersama secara on line di groups/hobibacanulisgambar.HBNG
· Halaman fanspage facebook: HOBI BACA NULIS GAMBAR (HBNG)
· http://www.facebook.com/pages/NOVEL-SEPERTI-AKU/ Pesan bisa ke in box maria ana.
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
· http://www.facebook.com/pages/BUKU-SAYA/ bisa pesan ke in box http://www.facebook.com/ari.hidayat. atau ke Penerbit langsung http://www.facebook.com/penerbit.arias
· Belum ad admin? Ya ad dulu ya Maria ana.
· Belum ad? Ya ad dululah http://www.facebook.com/ari.hidayat.
· http://www.facebook.com/pages/hobibacanulisgambarjejualan.cominfo Amazon.com. Klik, Shop Amazon Computers – New Laptop

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !