Headlines News :
Home » » Mengenang Sosok Kartini

Mengenang Sosok Kartini

Written By Unknown on Saturday, April 20, 2013 | 11:18 PM





Di ceritakan kembali oleh Bayu Asmara
Sebanyak 560 kata
Size 12
Time Roman


$$$= Mengenang Sosok Kartini =$$$


SEBAGAI PEREMPUAN PENTING ADANYA IDOLA SEPERTI KARTINI, oleh sebab itu marilah kita belajar kepadanya. Untuk belajar tentu hal-hal positif tentang nasib perempuan pada jamannya dan sekanjutnya pada jaman sekarang. 


Pada jamannya perempuan setiap gerak langkahnya di batasi hanya sebagai perempuan lemah, perlu di lindungi, jadi hiasan di rumah saja, pekerjaan perempuan ya perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi toh akhirnya ke dapur juga. Tidak perlu mencari nafkah. Hanya mengurus suami dan anak-anak saja. Semua tidak salah hanya perlu di ketahui oleh pihak lelaki bahwa masalah setara lelaki dengan perempuan itu sebenarnya sudah ada sejak adam dan hawa di ciptakan Allah Subhanahuwataala. 


Untuk itu mari mengenal sejarah Kartini agar kita terlahir sebagai perempuan bisa melanjutkan cinta-citanya.


Kita semua dari sejak SD telah di perkenalkan sosok perempuan bernama Kartini dalam mata pelajaran sejarah. Nama lengkap Raden Ajeng Kartini berasal dari keluarga Priyayi atau Bangsawan Jawa, ayahnya bernama Raden Mas Sosroningrat Bupati Jepara. Sebelum jadi Bupati dia seorang Wedana di Mayong. Ibunya bernama M.A.Ngasirah putri dari Nyai Hajah Siti Aminah, ayahnya bernama Kyai Haji Madirono seorang guru agama di Teluwakur Jepara.


Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara Jawa Tengah, adalah anak ke lima (5) dari sebelas (11) bersaudara dari saudara kandung dan saudara tiri. Dia anak perempuan tertua dari semua saudara-saudaranya. Dia selain keturunan Priyayi juga keturunan keluarga cerdas yaitu mempunyai kakek bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV diangkat jadi Bupati di usia 25 tahun. Diapun punya kakak bernama Sosrokartono, pintar dalam bidang bahasa. Kartini bersekolah di Europese Lagere School (ELS) sampai usia dua belas (12) tahun, salah satu mata pelajarannya adalah bahasa Belanda. Dia belajar menulis surat kepada teman-teman korespondensinya berasal dari Belanda, yaitu Rosa Abendanon yang mendukungnya via buku-buku, Koran dan majalah Eropa. Surat menyurat hasil korespondensi tersebut di jadikan buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku-buku lainnya adalah surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, letters From Kartini, An Indonesian Feminist tahun 1900-1904, Panggil Aku Kartini Saja, Kartini Surat-surat ke RM Abendanon-Mandri dan suaminya, Aku Mau …Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat kepada Stella Zeenhandelaar tahun 1899-1903.



Dengan cara Kartini sering berhubungan dengan perempuan-perempuan Eropa berarti Kartini menyukai kemajuan-kemajuan mereka sehingga timbul inisiatif berpikir ingin memajukan perempuan pribumi yang kondisi satus sosialnya masih rendah.

Kartini mau menikah dengan Bupati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat tanggal 12 November 1903 dengan permintaan di beri kebebasan dan harus mendukung mendirikan sekolah wanita terletak di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang dan gedung tersebut sekarang di gunakan untuk Gedung Pramuka.


Anak pertamanya bernama RM Soesalit lahir tanggal 13 September 1094 dan tanggal 17 September 1904 Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun. Dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah.


Kartini dengan menghadapi tantangan berat telah memberi inspirasi kepada para perempuan Indonesia agar tetap berinovasi terus menerus mengikuti perkembangan jaman dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan yang taat kepada Allah Subhanahuwata’alla. Agar jadi perempuan tidak ketinggalan jaman tetap berkeinginan selalu menambah ilmu pengetahuan untuk tetap di hormati dan di sayangi semua insan.


Untuk mengenang jasa-jasanya maka Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres no 108 tahun 1964,  tanggal 2 Mei menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan sekaligus menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April di peringati setiap tahun sebagai hari besar nasional. Itu sebabnya tanggal 21 April di sebut hari Kartini.


Sekian terima kasih, Semoga bermanfaat. Selanjutnya apa yang bisa dan harus di lakukan sebagai penerus cita-cita Kartini?

***


·         Gabung belajar nulis bersama secara on line di  groups/hobibacanulisgambar.HBNG
·         Halaman fanspage facebook: HOBI BACA NULIS GAMBAR (HBNG)
·          http://www.facebook.com/pages/NOVEL-SEPERTI-AKU/  Pesan bisa ke in box maria ana.  
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
·         Belum ad admin? Ya ad dulu ya  Maria ana.
·         Belum ad? Ya ad dululah http://www.facebook.com/ari.hidayat.
·         http://www.facebook.com/pages/hobibacanulisgambarjejualan.com
hobibacanulisgambar.wordpress.com/
 info Amazon.com. Klik, Shop Amazon Computers – New Laptop

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Bismillahirahmanirahim

Powered by Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hobi Baca Nulis Gambar - All Rights Reserved