Headlines News :
Home » » Hanya Perasaanmu Saja

Hanya Perasaanmu Saja

Written By Unknown on Tuesday, June 25, 2013 | 4:28 AM







Hanya Perasaanmu Saja

Oleh Maria Ana

KETIKA MENGELUH, di utarakan kelelahan amat sangat. Jamilah bekerja mengabdi tanpa banyak menuntut. Apapun di kerjakan. Bukan bidangnyapun di kerjakan saja. Bukan cari muka kepada majikan dan siapapun. Hanya naluri menuntutnya untuk segala sesuatu di hadapannya harus di kerjakan dan tuntas. Tak ada sanjungan dan pujian dari majikan atau siapapun, apalagi gaji tidak jelas berapa jumlah yang akan di terimanya. hanya mencukupi kebutuhan sendiri. Sedangkan tanggung jawab pada keluarga masih tetap kewajiban untuk memenuhi kebutuhan mereka, terutama orang tua yang sudah tidak bisa bekerja lagi karena alasan usang yaitu sudah tua. Namun anak banyak masih menuntut tanggung jawab terutama yang masih sekolah. Minimal mereka harus tamat sederajat SMA agar bisa bekerja.

Paling menyebalkan itu tidak ada satupun peduli untuk sekedar meringankan  pekerjaan yang di tanggungkan selama ini kepada dirinya. Walau demikian keyakinan akan masa depan lebih baik akan di perolehnya setelah bisa menabung sedikit-demi sedikit di simpan.

Kerja keras membutuhkan segala sesuatu untuk menunjang kepada masa depan sebagai harapan. Masa depan seperti apa? ngak jelas?

Guru bertanya; "kenapa wajahmu bermuram saja dari tadi?"
Jamilah; "Guru!"

Guru mengerti perasaan Jamilah yang mulai merasa tertekan dengan situasi dirinya dalam pengabdian tidak jelas sampai kapan berkerja dan hanya bekerja saja, katanya; "itu hanya perasaanmu saja!"
Jamilah kaget selanya; "guru!"

Guru berkata tanpa riak wajah belas kasihan melihat Jamilah meringis sakit hati selama ini merasa di sepelekan majikan dan orang lain; "renungi saja!"

Jamilah merasa tidak ada yang membela dirinya, hatinya panas membara, marah! "Hanya perasaanku saja?" Di rantau orang, siang malam aku bekerja tanpa mengenal waktu, tidak di rasakan kelelahan! Yang aku terima hanya caci maki! Gaji tidak seberapa? Di hina dan di nista! Sedangkan tanggung jawabku pada keluarga orang tua kakak dan adik adalah bukan tanggung jawabku telah menjadi beban aku? Mereka telah menjadi tanggung jawabku! Bayangkan! Lebih dari sepuluh orang dalam keluarga besar menjadi tanggung jawabku! Beban besar yang aku tanggung, Guru malah mengatakan itu "itu hanya perasaanmu saja?"

Jamilah tidak bisa berbantah-bantah dengan Guru. Ia kenal Gurunya seorang arif bijaksana. Satu kalimat itupun bermakna sangat dalam. Hanya dirinya merasa belum paham saja maksud dari kata Gurunya itu. Ia menangis terisak-isak, di biarkannya air mata terurai deras melewati bibir matanya menyusur pipi dan berjatuhan di pangkuannya. Air mata iru terasa menyayat-nyayat hati. Hatinya telah benar-benar hancur. Guru satu-satunya tempat mengadupun di anggap tidak peduli. Malah sengaja ada pembiaran.

***

KETIKA TEMANNYA MENGELUH, Rani menceritakan keluhannya kepada Jamilah tentang nasib dirinya walau tidak sama namun serupa penderitaan di deritanya.

Jamilah tersenyum ..., katanya; " HANYA PERASAANMU SAJA!"

Rani tercengang, Jamilah berkata itu begitu enteng dengan angkat bahu.

"He he he he he he ...," Jamilah bahkan berhehehe geli. "Jalani enjoy sajalah dan banyak bersyukur kepada-Nya semoga memahami kalimat itu. "Mau apalagi? Semoga mendapat petunjuk-Nya! Berdoa saja! Amiiinnn ..."

***

Demikian sekelumit cerita nyata dari pengalaman sendiri, semoga bermanfaat. Amiiinnn ...

***


Inilah doanya


***


·         Gabung belajar nulis bersama secara on line di  groups/hobibacanulisgambar.HBNG
·         Halaman fanspage facebook: HOBI BACA NULIS GAMBAR (HBNG)
·          http://www.facebook.com/pages/NOVEL-SEPERTI-AKU/  Pesan bisa ke in box maria ana.  
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
·         Belum ad admin? Ya ad dulu ya  Maria ana.
·         Belum ad? Ya ad dululah http://www.facebook.com/ari.hidayat.
·         http://www.facebook.com/pages/hobibacanulisgambarjejualan.com
hobibacanulisgambar.wordpress.com/
 info Amazon.com. Klik, Shop Amazon Computers – New Laptop

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Bismillahirahmanirahim

Powered by Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hobi Baca Nulis Gambar - All Rights Reserved