$$$= Cinta Lebih Dari Apapun =$$$
KETIKA CINTA MULA-MULA BERUBAH, masih terngiang di telinga perempuan dan masih terbayang keindahan dan manisnya cinta. "Aku tak dapat hidup tanpamu Linaaa ...," ratap Herman dengan wajah memelas dan sungguh-sungguh. Sehingga meluluhkan niat pergi meninggalkannya jadi urung. Tak di dengar suara Mama dan Bapa. Apalagi suara kakak-kakak perempuannya supaya selesaikan dulu Sekolah Menengah Ekonomi Atas. Tak lagi dengar penjelesan tentang masa depan dirinya perempuan mau jadi apa?
Lina terisak menangis cegugukan, meratapi penyeselan tidak dengar kata Mama dan Bapa. Kata nasihat kakak-kakaknya, "akh kamu laki itu biasa gunakan air mata buaya! Jelas-jelas kamu masih gadis dan dia itu duda beranak banyak dengan gonta-ganti istri dan di setiap istri punya anak. Kamu pertanyakan laki macam apa yang kau hadapi? Istrinya ada yang mati! Beberapa kali nikah dan cerai! Masih juga mamprang mau menikah dengan laki macam begitu?"
Lina tetap dalam keputusannya menikah dengan Herman.
"Udah di kasih tau dia itu hidung belang! Masih juga mau menikah dengannya?"
"Ya aku pikir hidung belang itu, laki itu punya hidung belang!" Sela Lina dengan wajah lebam. Jadi aku tidak melihat hidungnya belang seperti kuda sebra.
"Kamu ini benar-benar piyik, anak jepati baru keluar dari sarangnya dan di terkam kucing garong tau! Kalau ngak ngerti di sebut hidung belang bukan berarti laki itu kelihatan hidungnya seperti tubuh kuda sebra belang-belang! kamu benar-benar tolol!"
Bela dan Rosa tertawa ngakak pengertian hidung belang sampai harus ada tanda seperti kuda sebra di hidungnya.
"Empat anak jadi korban ke egoan orang tua!" Gunam Bela terharu. Terbayang nasib anak-anak tak berdosa akan berantakan masa depannya. "Waktu bersama saja laki sebagai suami sudah tidak berpungsi sebagai pencari nafkah dan di kasih makan ame mertua tidak kerja, hanya andalkan pengsiunan ..."
Semua terdiam hanyut dalam ruang waktu kengerian.
"Yaaahhh ...m apalagi sudah cerai sapa mau kasih makan dan biaya sekolah anak-anak?" Tanya Lina.
Sepi.
Peringatan bagi perempuan ketika akan memutuskan berumah tangga tanpa ada kesiapan diri menghadapi peristiwa begitu dahsyat akibat tidak berpikir matang. Cinta Lebih dari apapun di bumi ini. Cinta mula-mula tadi ketika sedang manis-manisnya akan di uji dan teruji oleh-Nya sampai menjadi emas murni, Jika kepanasan tidak akan legam. Jika kehujanan takkan luntur. Jika terbakar bukan kertas atau sejenisnya mudah terbakar. Jika kena angin takkan tergoyahkan.
Kenapa suami istri berbuat sama-sama pengecut? Perceraian sebagai pilihan terbaik? Bukankah perceraian itu di murkai Allah namun di halalkan oleh manusia karena suatu alasan? Mari renungkan bagi yang hendak atau sedang berumah tangga dan bagi yang sudah terlajur. Kasihilah anak-anak. Anak-anak memerlukan kasih sayang ke dua orang tuanya.
*** 422 words
label/CERPEN CINTA AKU DAN KAU
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
· http://www.facebook.com/pages/BUKU-SAYA/ bisa pesan ke in box http://www.facebook.com/ari.hidayat.atau ke Penerbit langsung http://www.facebook.com/penerbit.arias
· http://www.facebook.com/pages/hobibacanulisgambarjejualan.comhobibacanulisgambar.wordpress.com/
info Amazon.com. Klik, Shop Amazon Computers – New Laptop

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !