Dicerita nama pena: Bayu Asmara
KEPALA PLONTOS menjadi model terakhir sebagai pilihan
para aktor film dunia dan di ruang rawat inap khusus pasien pria. Kelihatan
unik dan lucu kepala plontos alias botak menempati salah satu tempat tidur
dengan wajah lebam kebiruan, luka bibir bengkak sampai rapat ke hidung.
Ida tercengang melihat keadaan pasien itu. Dan seorang perempuan duduk di
depannya melirik Ida mengirim senyum. Penunggu.
Pikir Ida, Entah
istrinya atau saudarinya.
Ida segera membalas senyumnya.
Dalam hati Ida, istrinya hitam manis, cantik dan
menarik tapi jika pasien itu suaminya wah perempuan itu sudah ketutup kotoran
kerbau, mana jelek di tambah mulut atas
jontor bengkak tambah jeleknya. Hahahahaha …, Ups maaf bukan menghina ciptaan
Tuhan. Pria itu beruntung dapat istri cantik, untuk perbaiki keturunan nkale.
"Kenapa?" Tanya Ida memberanikan diri.
Perempuan itu berdiri menghampiri Ida, jawabnya dengar
suara lembut; "jatuh dari motor matic, kenalin Sinta adiknya …"
“Maksudnya adik kandung?” Tanya Ida penasaran.
“Ya adik kandung …,” jawabnya ramah.
“Istrinya …, kemana?”
“Di rumah …, ngurus anak-anaknya …”
Dalam hati Ida, kakak adik tapi wajahnya jauh
berbeda ya?
"Memang motor matic seperti itu jika salah menggunakan
rem, suka jatuh tersungkur. Apa mau di operasi?”
"Ya"
***
MULAI DARI
MANA menceritakan keadaan Rumah Sakit?
Apa kata mereka jika mendengar nama Rumah Sakit? Dengar
namanya saja sudah bergidig ngeri karena disana berkumpul orang-orang sakit
karena penyakit atau karena kecelakaan. Dan bagaiamana rasanya sering keluar
masuk rumah sakit, jadi pasien, pengantar atau sekedar menjenguk?
RUMAH SAKIT terkenal, gedungnya masih tetap berdiri
terpelihara dari jaman penjajah Belanda. Halaman luas dan disana tempat parkir
mobil-mobil dan motor berjejer. Keluar masuk halaman parkir sudah di atur sedemikian
rupa agar tidak macet, nyaman bagi pengguna.
Karcis di dapat Untuk dapat karcis nomor selalu
ratusan dan jangan harap cepat di panggil ke loket pendaftara. Disini harus
extra sabar. Jika sedang mujur ada yang memberi karcis yang lebih cepat di
panggil..
Bagi yang menggunakan BPJS, siapkan segala sesuatu
persyaratan dari asli dan foto copy. rujukan puskemas di daerahnya dan tiap bulan
harus diperbaharui. Jika tidak di tolak. Jadi jangan sampai sia-sia sudah
sekian jam menunggu panggilan pada akhirnya di tolak karena salah satu persyaratan
tidak lengkap. Jadi sia-sia. Kasihan kan?
Pikir Fati,
ternyata rumah sakit itu lebih mengerikan dari cerita orang-orang. Wajah-wajah
mereka kusut, langkah terburu-buru ke arah tujuan masing-masing. Lebih
mengerikan lagi pulang bukannya sembuh tapi telah jadi mayat.
Fati mengalami sendiri menjadi penunggu saudaranya
terasa tidak nyaman namun harus di jalani dengan berbesar hati karena ini salah
satu kewajiban jadi perawatnya.
Suasana dalam rumah sakit tidak enak, tegang.
Apalagi di ruang rawat inap selalu bergantian, ada yang pulang walau belum
sembuh dengan alasan klise tidak ada biaya. Tak lama datang pasien baru
menempati tempat tidur sudah tersedia. Bersih. Sepertinya tidak pernah ada yang kosong
tempat tidur pasien selalu ada yang datang.
Kelas tiga, penunggu pasien sakit hanya boleh tinggal
di ruang rawat inap satu orang saja. Itupun di sediakan tempat duduk satu
kursi. Jadi jika penunggu ingin tidur ya di kursi itu, atau tidur di ruang
tunggu tertutup dan ada juga terbuka.
Ruang rawat inap pasien terbuka panjang. Antar
pasien satu dengan yang lain hanya di batasi dengan hordeng yang bisa buka
tutup. Ada meja untuk menyimpan keperluan pasien. Jam besuk di tentukan. Jika para
penjenguk berkumpul di satu tempat karena belum waktu jam besuk. Petugas jaga laki perempuan ada di tengah para pasien. Dan penerangan
di setiap ruangan sangat terang benderang. Taman dan tempat istirahat indah dan
sejuk. Di dalam rumah sakit segala kebutuhan makan minum di buka kantin. Foto
copypun ada.Kebersihan setiap ruangan sangat di perhaikan kebersihannya
sehingga pengunjung merasa nyaman.
***
SORE SETELAH ASHAR Ida menenteng koper roda menuju
ruangan tempat saudaranya rawat inap. Kedatangannya di sambut serentetan mata
memandang termasuk Ida adik dari pasien kepala plontos dan bibir jontor bengkak
sampai hidung karena jatuh tersungkur dari motor matic. Ida tidak sendirian di
ruang tunggu besuk di buka.
Hati Ida senang bertemu kembali dengan Sinta si
cantik manis. Begitu juga Sinta nampaknya senang bisa bertemu kembali dengan
Ida.
“Wah di eliminasi nih?” Tanya Sinta tiba-tiba.
Ida kaget balik bertanya, “maksudnya?”
“Itu bawa koper dorong seperti itu di TV kalau kalah
di eliminasi pulang …”
Ida baru paham maksud pertanyaan Sinta lalu
keduanya serempak tertawa: “hahahahahaha”
Kata Ida geli; “bisa aja kau ini!”
“Hehehehehehe …”
Ida senang dapat bertemu Shinta di rumah sakit
masih ada kelakar konyol. Hatinya tidak merasa sendirian dan ada teman baru
bisa juga bercanda. Mereka seperti teman lama baru bertemu. Akrab. Bercerita
tentang aktivitas masing-masing. Kemudian Ida bertanya tentang kakaknya yang
sakit; “gimana jadi ngak operasinya?”
“Jadi!” Jawab Sinta.
"Wah hebat dunk ! Apalagì jika operasi bibir sekalian
pilih model ... ,"usul Ida asal nyeletuk.
"Apanya yang hebat?" Tanya Sinta heran. “Maksud?”
"Yah bisa pilih model bibir seperti untuk
cewek bintang film luar negeri Angelina Joli, bibirnya seksi bagai bunga mawar
merekah!" Jawab Ida menjelaskan.
"Trus? Tanya Sinta kaget. Matanya terbelalak
semakin cantik.
"Untuk cowok bisa cari model senyumnyaaaaaa …,”jawab
Ida mencari-cari sang Idolanya. “Oh iya tu seperti Andi Mararanggeng atau
Natalegawa ..."
"Hah!" Sinta lebih kaget.
Para penunggu besuk mendengar penjelasan Ida sejenak
kaget. Semua mata memandang ke arahnya. Penasaran.
Ida bahkan berhehehe lalu katanya,"Aku suka
senyum Andi Maranggeng dengan kumis tipisnya …, Natalegawa juga! Atau siapa tau
dokter bedah bibir punya model bibir seksi nkale? Namanya usul dunk!"
Sinta semakin kaget sampai bengong-bengong tidak berhenti,
mata melotot, bibirnya mangap ngak nutup-nutup demi mendengar penjelasan Ida
polos dan lugas.
“Betul lho! Sekalian bibirnya di permak kan bagus
tu!" Ida tetap saja nyerocos. "Kesempatan untuk mempercantik bibirnya!”
Sinta terhenyak seperti terkena aliran listrik.
Sinta terhenyak seperti terkena aliran listrik.
“Betul ngak?” Tanya Ida pantang mundur.
Sinta masih belum sadar dari kagetnya. Nampaknya
setengah pingsan dengar nama-nama pemimpin jadi model bibir seksi.
“Eh Sinta! Kenapa?”
“Aduh!”
“Emang kenapa?”
“Kamu suka yang aneh-aneh sih …”
“Lho! Aneh gimana? Itu kan cuma usul ke dokter
supaya bibirnya sekalian! Biar kakakmu tambah ganteng!”
Dan terdengar suara para penunggu buka besuk pada tertawa
terbahak-bahak, ada juga senyum mesem, ada tertawa kecil karena nahan geli.
Ida bahkan heran melihat mereka malah pada menertawakan
bicaranya.
Sinta tarik napas dalam-dalam.
Ida menunggu reaksi Sinta yang belum sadar terjebak
dalam masalah model bibir seksi.
“Ida …Idaaaaaa …,” desis Shinta menahan geli.
“Aku tahu model bibir yang ku sebutkan itu, mereka
orang-orang penting!” Jelas Ida baby peace. “Apa aku salah sebutkan bibir
mereka bisa jadi contoh model bibir seksi?”
“Ida aku baru dengar sejauh itu pemikiranmu!”
Ida tersenyum.
Shinta senyum tersipu.
Dalam hati
Ida bicara, maaf bapak Andi mararanggeng dan bapak Natalegawa, Ida tidak
bermaksud menghina cuma fans aja kok! Jangan marah ya! Jangan di aduin ke
polisi hanya karena bicara seperti itu.
***
Data Tulisan
Words: 1.100,
Size 12, Model tulisan: New Roman
***
Gabung belajar nulis bersama secara on line di groups/hobibacanulisgambar.HBNG
***
Gabung belajar nulis bersama secara on line di groups/hobibacanulisgambar.HBNG
· http://www.facebook.com/pages/NOVEL-SEPERTI-AKU/ Pesan bisa ke in box maria ana.
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
atau langsung ke penerbit www.leutikaprio.com
· http://www.facebook.com/pages/BUKU-SAYA/ bisa pesan ke in box http://www.facebook.com/ari.hidayat. atau ke Penerbit langsung http://www.facebook.com/penerbit.arias
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !